Kamis, 28 September 2017

Katulistiwa
khatulistiwa, garis lintang nol derajat atau biasa disebut sebagai equator. Di kota inilah dibangun sebuah menara yang diberi nama Tugu Khatulistiwa, sebuah menara yang di bangun oleh tim ekspedisi geografi yang dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda.
tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Menuju tugu ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Pontianak. Tugu ini dibangun pada tahun 1928 dengan menggunakan ilmu astronomi. Pengukuran yang dilakukan oleh para ahli geografi saat itu tanpa menggunakan alat-alat yang canggih seperti satelit maupun GPS. Para ahli ini hanya berpatokan pada garis yang tidak smooth (garis yang tidak rata atau bergelombang) dan berpatokan pada benda-benda alam seperti rasi bintang.
Tugu ini kemudian mengalami beberapa kali tahap penyempurnaan. Pertama, pada tahun 1930 bagian yang  disempurnakan adalah pada tonggak, lingkaran beserta tanda panah. Kedua, pada tahun 1938 disempurnakan lagi oleh arsitek dari Indonesia Frederich Silaban. Pada penyempurnaan kali ini, bangunan tugu yang terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian, masing-masing berdiameter 0,3 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak 2 buah, setinggi 3,05 meter dari permukaan tanah dan tinggi tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah setinggi 4,4 meter. Tonggak tersebut terbuat dari kayu belian, sejenis kayu besi atau ulin.
Memasuki tahun 1990-1991, dibangun replika Tugu Khatulistiwa berupa bangunan pelindung yang dibangun secara permanen. Bangunan pelindung ini berbentuk kubah dan diresmikan pada 21 September 1991 oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu, Parjoko Kota Pontianak identik dengan khatulistiwa. Kota ini menjadi salah satu kota yang dilalui garis Suryo Kusomo. Bentuk replika ini 5 kali lebih besar dari ukuran tugu aslinya. Dua buah tongga bagian depan dengan diameter 1,5 meter dan ketinggian 15,25 meter dari permukaan tanah. Kemudian 2 buah tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah petunjuk arah dengan ukuran 1,5 meter dengan ketinggian 22 meter dari permukaan tanah dengan panjang anak panah penunjuk arah 10,75 meter.
Selain itu, terdapat keterangan simbol berupa anak panah menunjukan arah utara-selatan (lintang 0’ derajat). Keterangan simbol berupa flat lingkaran yang bertuliskan evenaar (bahasa Belanda) yang artinya khatulistiwa, menunjukkan belahan garis khatulistiwa atau batas utara dan selatan. Sedangkan plat dibawah arah panah tertulis 109 derajat 20’0’’OlvGR, artinya garis khatulistiwa di Kota Pontianak bertepatan dengan 109 derajat bujur timur 20 menit 00 detik GMT (Greenwich Mean Time).
Memasuki ruangan dalam Tugu Khatulistiwa, pengunjung akan melihat foto-foto yang terpajang di dinding bangunan ini. Foto-foto ini berasal dari era 1930an hingga saat ini. Selain itu ada juga foto kunjungan tokoh penting dari dalam negeri dan mancanegara ke tugu ini. Selain itu, ada juga penjelasan mengenai pengetahuan dunia astronomi, seperti data bumi, tata surya, bintang, bulan, matahari dan galaxi. Lukisan relief yang menggambarkan Kota Pontianak dan Tugu Khatulistiwa juga menghiasi dinding di gedung ini.

Menurut pengelola Tugu Khatulistiwa, kedepannya, tugu ini akan dikembangkan dengan berbagai fasilitas dan bangunan baru seperti planetarium, hotel bintang lima, kawasan rekreasi keluarga, water boom, pusat olah raga, pusat kerajinan dan oleh-oleh khas Kalimantan Barat, hingga dermaga untuk kapal wisata. 

Fakta Menarik Tugu Khatulistiwa Pontianak
Terdapat pula berbagai macam fakta menarik seputar monumen ini, berikut pembahasannya :
Bergesernya Titik Nol Garis Khatulistiwa di Pontianak
Equniox / Kulminasi di Tugu Khatulistiwa
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, Kulminasi memiliki arti puncak tertinggi/tingkatan tertinggi atau titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredarannya. Secara istilah kontesktual, kulminasi atau equinox diartikan sebagai  fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Fenomena alam unik ini terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
Illustrasi
Posisi matahari berada tepat di atas kepala sehingga bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak tampak. Kulminasi matahari juga menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat sehingga bisa membuat telur berdiri tegak di titik nol derajat.
Telur Berdiri saat Fenomena Kulminasi di Tugu Khatulistiwa Pontianak
Ketika kalian berdiri di tugu khatulistiwa Pontianak sekitar jam 11.30 hingga jam 12.30, kalian tidak akan bisa menemukan bayangan kalian di depan, di belakang, di samping kiri maupun kanan. Bayangan hanya ada tepat di kaki kalian. Yang sebenarnya terjadi matahari benar-benar tepat berada di atas kepala.
Siklus yang terjadi pada tanggal 21-23 Maret disebut dengan vernal equinox yang menjadi tanda awal musim semi dan siklus yang terjadi pada tanggal 21-23 September disebut dengan autumnal equinox  sebagai tanda awal musim gugur di belahan bumi yang lainnya.
         
Tugu Khatulistiwa Pontianak Dahulu dan Sekarang
Dalam perkembangannya, tugu khatulistiwa dijadikan sebagai icon kota Pontianak karena keunikan dan keistimewaan tugu tersebut. Tugu Khatulistiwa pun kini telah mengalami pergeseran fungsi dari yang hanya sekedar monument penanda atau tonggak, museum sejarah, hingga kini menjadi objek wisata.
Tugu Khatulistiwa Pontianak dari Masa ke Masa
Pemerintah kota Pontianak Nampak sangat serius menjadikan tugu sebagai tempat yang istimewa. Terlihat dari beberapa renovasi pengembangan daerah sekitar tugu. Renovasi tersebut dimulai sekitar tahun 2014 dan masih diprediksi akan selesai pada tahun 2017.
Rancangan Tugu Khatulistiwa Pontianak
Pada penataan ulang tugu tersebut nantinya akan dibangun beberapa fasilitas penujang objek wisata. Mulai dari hotel, restoran, waterpark, waterfront, pusat souvenir, taman, dan fasilitas lainnya. Dipastikan tugu khatulistiwa nanti akan menjadi objek wisata yang sangat menarik.
Silahkan eksplorasi lebih lanjut untuk photo tugu khatulistiwa pada masa sekarang. Untuk gambaran lebih jelas kami sajikan berupa video yang kami sajikan:


 Sekian ulasan tentang tugu khatulistiwa kalimantan barat semoga dapat menambah pengetahuan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EKOTEK 1

EKOTEK : 1) Konsep bunga :-Tingkat suku bunga                               -Macam-macam bunga                               -Macam-macam f...